Candi Muaro Jambi menjadi salah satu peninggalan sejarah yang sangat penting bagi penduduk Indonesia, terutama para penduduk lokal. Kamu mungkin sudah sering mendengar tentang Candi Borobudur yang punya kompleks candi paling besar di Indonesia.
Tapi, jangan salah! Indonesia masih punya loh kompleks candi yang nggak kalah luas kalau kamu bandingkan dengan Borobudur. Nah, Candi Muaro Jambi, namanya.
Untuk menuju ke Muaro Jambi dari pusat kota, kamu dapat menggunakan mobil dan menempuh waktu satu jam perjalanan. Sayangnya, aktivitas tambang membuat pemandangan sungai jadi tampak menguning karena merkuri.
Untuk harga tiket masuk, masih terbilang sangat terjangkau. Kamu hanya perlu merogoh sekitar Rp. 5ribuĀ dan bisa menyewa sepeda dengan membayar Rp. 10ribu supaya dapat menjelajahi area candi.
Selama berkunjung, kamu dapat mengamati bangunan arca pada area candi, atau melihat sendiri seperti apa proses pembuatan kopi Jambi.
Hal lainnya adalah dengan menikmati musik khas Sumatera, menikmati wisata kuliner ikan patin di warung dalam lokasi, dan menggunakan fasilitas yang sudah dibangun pemerintah.
Jika ingin membeli souvenir atau oleh-oleh bagi keluarga, kamu dapat mencari toko cinderamata dan membeli gelang suku anak Rimba, atau gelang suku anak dalam.
Banyak yang menyebut bahwa Candi ini merupakan candi paling luas di Asia Tenggara. Jadi, kita harus bangga nih dengan kabar bagus tersebut! Selain itu, ada sederet fakta yang wajib kamu tahu tentang Candi Muaro Jambi.
Fakta mengejutkan yang nggak banyak orang tahu adalah bahwa kawasan Muaro Jambi ini 8x lebih luas jika kamu bandingkan dengan Borobudur loh! Yap, kamu nggak salah denger kok.
Menurut laman resmi Pemerintah Jambi, Kompleks Muaro Jambi adalah situs peninggalan sejarah dengan area terluas di Asia Tenggara. Wilayahnya terbentang mulai dari barat sampai timur tepi Sungai Batanghari.
Dengan panjang 7,5 kilometer, total luas area candi ini mencapai hingga 12 km persegi! Bisa kamu bayangkan, bahwa luasnya saja sudah 8x lebih besar dari Candi Borobudur.
Karena begitu luas, jalan-jalan ke lokasi sejarah ini berarti kamu bisa menemukan candi lainnya. Beberapa candi yang sudah dibangun adalah Candi Gumpung, Candi Gedong 1, Candi Vando Astono, Candi Tinggi, Candi Gedong 2, Candi Kembar Batu, serta kolam Talago Rajo.
Fakta menarik lainnya adalah bahwa MUaro Jambi ada sejak abad ke-7 sesuai perhitungan masehi. Sedangkan, kamu mungkin tahu bahwa Candi Borobudur baru dibangun pada abad ke-8 atau ke-9 perhitungan Masehi.
Memang, candi ini nggak sepopuler candi lainnya yang ada di Jawa. Tapi, situs purbakala ini juga diperkirakan menjadi area untuk mengembangkan agama Buddha saat Kerajaan Sriwijaya berkuasa.
Sehingga, menjadi aset bagi kerajaan tersebut untuk mengembangkan ekonomi, kebudayaan, pariwisata, agama, sosial, dan bahkan ilmu pengetahuan!
Pada tahun 2009, UNESCO resmi memilih Candi Muaro Jambi sebagai salah satu Warisan Dunia. Dari situs compels candi tersebut, terdapat nilai-nilai kemanusiaan, pertukaran budaya, serta lainnya yang berhubungan dengan budaya Hindu-Budha. Pembangunan kuil berdiri juga mengikuti filosofi dalam agama Hindu-Budha, termasuk untuk nilai kemanusiaan.
Tidak hanya itu, candi ini juga menggambarkan tentang aristektur dan teknologi, menunjukkan seperti apa keterampilan, pemilihan lokasi, penggunaan lahan, serta metode jaman dahulu ketika membangun candi.
Ketika kamu berkunjung di Percandian Muaro Jambi, kamu bisa melihat 80 reruntuhan candi, atau lebih serta berbagai sisa permukiman kuno unik.
Pembangunan candi terbuat dari batu bata, kemudian tidak menggunakan semen. Namun, pembangunannya justru unik karena hanya menggunakan matahari dan air.
Memilih batu bata juga tentu ada alasannya. Batu bata merupakan ibarat tepat untuk empat elemen yaitu udara, air, tanah, dan api yang melebur jadi satu.
Kompleks percandian Muaro Jambi punya potensi wisata cukup bagus. Hal ini karena letak bangunan berada tepat di jalur pertemuan Sungai Batang Hari serta anak sungai. Jadi, walaupun dengan perahu kecil, kamu bisa menjangkau tempat wisata Jambi ini.
Candi tersebut juga merupakan inspirasi luar biasa untuk jenis bangunan, teknologi ansambel, arsitektur, penggunaan lahan, dan pemukiman bagi manusia tradisional. Selain itu, candi ini punya pengelolaan air yang sesuai nilai budaya, serta menggambarkan bagaimana manusia berinteraksi dengan alam.
Tahun 1025, saat itu Kerajaan Chola asal India menyerang kerajaan Sriwijaya, tepat pada bagian ibu kota. Keadaan ini kemudian memaksa beberapa politis Sumatra mengambil tindakan, yaitu ekspansi ekonomi dan politik. Saat memasuki abad 12 dan 14, Melayu pun sangat dominan di Sumatera.
Masa keemasan Melayu perlahan berakhir, dan pada saat itu pembangunan Candi Batanghari sedang berjalan. Sampai Kerajaan Singasari menyerang dan seluruh anggota pun menyerah. Pada abad 19, Pemerintah Belanda pun menemukan situs ini. Hingga akhirnya Indonesia merdeka, Muaro jambi tersebut resmi menjadi situs nasional.
By. Zee Zahira
Wisata alam cemara terrace - Akhir-akhir ini para traveller semakin memburu wisata dengan nuansa alam… Read More
Ciguha River Bogor - Wilayah Bogor Barat memiliki objek wisata baru yaitu Ciguha River. Terletak… Read More
Apabila kamu sedang berada di Kabupaten Tegal tidak ada salahnya jika kamu berkunjung ke wisata… Read More
Bandung sebagai Kota Wisata memiliki berbagai objek wisata alam yang beragam. Ada gunung, perbukitan, hutan… Read More
Tempat wisata di Cianjur - Apabila kamu tinggal di Jakarta dan ingin berlibur namun tidak… Read More
Pantai Echo Canggu Badung - Pulau Bali mempunyai banyak lautan memiliki banyak pantai yang indah.… Read More
Salah satu kebijakan privasi, kami wajib memberitahukan kepada Anda bahwa blog ini mengunakan cookies sebagai upaya peningkatan kualitas web. Klik "TERIMA" jika anda menyetujuinya.
Pelajari
Leave a Comment