Curup Maung mungkin belum populer bahkan baru pertama kali anda dengar namanya. Namun curup yang eksotis ini menyimpan potensi luar biasa besar untuk menjadi destinasi pariwisata unggulan Lahat.
Ya, Kota Seribu Curup (air terjun), begitu Kabupaten Lahat dikenal, selain dari daerahnya yang kaya bahan tambang, kabupaten Lahat yang berada di Provinsi Sumatera Selatan ini juga dikenal dengan keindahan alamnya.
Curup Maung, Pesona Lahat Nan Eksotis
Video perjalanan eksplorasi dilihat disini:
Curup Maung ini memiliki pesona yang luar biasa, apalagi campur tangan manusia masih minim terlihat, alias masih alami. Hal ini salah satunya karena akses jalan menuju curup Maung ini masih luarbiasa sulitnya.
Iklan
PANDUAN MENUJU LOKASI
Dari Lahat, perjalanan menuju curup Maung dengan roda empat memakan waktu 1 jam perjalanan, yaitu menuju arah Kota Pagaralam, di Muara Siban, Lahat, kita akan bertemu pertigaan, ambil jalur kanan menuju Kecamatan Gumay Ulu. Perjalanan ini melewati kawasan perbukitan Lahat, sepanjang jalan kita akan dihibur oleh pemandangan lembah dan bukit nan hijau. Dua puluh menit dari Lahat, kita akan bertemu kawasan Bukit Selfie. Kita bisa beristirahat sejenak menikmati minuman hangat sambil menikmati pemandangan.
Melanjutkan perjalanan, kita akan tiba di desa Padang Muaro Duo. Penanda jalan memang tidak tersedia di lokasi ini, namun menggunakan Google map, anda tidak akan kesulitan menemukan lokasinya.
Tiba di desa Padang Muaro Duo, perjalanan berlanjut melalui kebun karet milik penduduk lokal Lahat. Hingga tiba di lokasi parkiran. Beberapa pemuda lokal berjaga di parkiran ini. Mereka akan dengan ramah dan senang hati menunjukkan jalan, bahkan memandu hingga ke curup Maung bila anda kurang yakin.
Perjalanan lalu disambung dengan berjalan kaki selama 30 menit dengan menuruni lembah. Karena kemiringan jalan di beberapa tempat mencapai 45 derajat. Sebaiknya persiapkan diri, pakaian dan perlengkapan anda.
Jalan setapak ini masih dibiarkan apa adanya, yaitu berupa kebun kopi milik petani lokal Lahat. Tangga semi permanen pun tidak ada. Karenanya, meski jarak curup Maung dari parkiran hanya sekitar 500 meter, namun waktu tempuhnya bisa mencapai 40 menit, terutama saat berjalan menanjak kembali ke areal parkiran.
Akses masuk hanya dikutip Rp3.000,00 per pengunjung, dan parkir Rp10.000-20.000,00 per kendaraan roda dua dan empat.
Menuruni lembah selama 20 menit, mata akan disejukkan oleh hijaunya alam sekitar yang elok dan menawan. Air sungai jernih dan bersih. Sayangnya, tidak tersedia fasilitas umum di curup Maung, begitupun pedagang tidak ada yang berjualan, kecuali di lokasi parkiran.
PESONA ALAM AIR TERJUN MAUNG
Bagi anda yang baru pertama kali berkunjung, waktu yang disarankan adalah antara pukul 08.00 – 14.00 WIB, karena wilayah sekitar curup Maung ini bercurah hujan cukup tinggi, terutama pada sore hari, berbeda dengan Lahat yang dataran rendah.
Akses jalan yang masih berupa tanah dan batu akan semakin sulit didaki apabila turun hujan. Adapun mengenai keamanan, lokasi sekitar Lahat dan Pagaralam sendiri terbilang aman. Curup ini populer di kalangan penduduk Lahat, jadi anda takkan kesulitan menemukan curup Maung meski penanda jalan sangat minim.
Sayangnya, potensi wisata alam yang luar biasa ini belum populer, bahkan di kalangan wisatawan lokal. Akses yang sulit memang tidak memungkinkan membawa anak balita ataupun orangtua. Pun tidak tersedianya fasilitas umum menjadi pertimbangan tersendiri, karena jarak tempuh menuju desa terdekat cukup jauh.
Bekal makanan dan minuman yang cukup sangat disarankan. Jangan lupa untuk membawa kembali sampah anda. Sungguh sayang apabila curup eksotis ini menjadi tercemar karena perilaku kita bukan?
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.