Pernah denger desa wisata Osing Village Banyuwangi? Sampai saat ini, Banyuwangi yang juga populer dengan nama “The Sunrise of Java” adalah kabupaten yang terletak di Jawa Timur dan juga berbatasan langsung dengan Jember, Situbondo, dan Bondowoso. Nah, nggak cuman itu, Banyuwangi juga masih erat kaitannya dengan Kerajaan Blambang.
Sebagai kota yang menarik, banyak wisatawan lokal dan bahkan mancanegara yang menghabiskan banyak waktu ke Banyuwangi. Selain terkenal dengan adanya wisata alam berupa pantai, Banyuwangi juga terkenal dengan adanya Desa Osing sebagai desa wisata budaya.
Mengenal Lebih Dalam Tentang Osing Village Banyuwangi
Desa wisata ini terletak di Desa Kemiren, tepatnya di Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Suku Osing adalah suku mayoritas yang ada di Banyuwangi. Sebagai penduduk asli, masyarakat tersebut juga memang keturunan dari Kerajaan Blambang yang masih ada sampai saat ini. Nah, berikut adalah beberapa fakta menarik tentang tradisi dan budaya Desa Kemiren.
1. Tradisi Gedhogan Saat Panen
Saat panen tiba, seluruh masyarakat punya kebiasaan unik yaitu melakukan tradisi Gedhogan. Tradisi ini adalah dengan menggunakan alat penumbuk untuk hasil panen. Alat yang dibuat dari batang kayu nangka tersebut punya ukuran, bunyi, dan fungsi yang berbeda-beda.
Tradisi gedhogan ini kemudian dilakukan di pematang sawah, seiring dengan tabuhan gendang dan suara angklung. Suara gedhogan dan alu pun jadi bunyi musik yang khas, dikenal dengan musik lesung dan jadi warisan budaya.
2. Penduduknya Juga Punya Bahasa Sendiri, Bahasa Osing Loh!
Setiap hari, penduduk Osing berinteraksi, menyapa, dan melakukan kegiatan sosial dengan menggunakan Bahasa Osing. bahasa ini menjadi budaya sekaligus ragam tertua dari Bahasa Jawa.
Nah, menariknya lagi, masyarakat Osing juga punya banyak kesamaan dengan bahasa Jawa Kuni yang sudah ada sejak jaman dahulu. Di zaman modern saat ini, ketika ada banyak generasi muda yang tidak menggunakan bahasa daerahnya sendiri, justru masyarakat Osing masih memegang kuat budaya bahasa tersebut.
3. Barong Ider Bumi
Barong adalah makhluk yang punya sayap, dengan kepala singa yang bermahkota. Penampilannya juga sangar, karena dilengkapi dengan gigi taring dan mata melotot. Gambaran Barong ini adalah mitologi Bali dan Jawa. Nah, kalo kamu berkunjung di Banyuwangi, terutama saat tanggal 2 Syawal, kamu bakalan disuguhkan dengan tradisi Barong Ider Bumi. Upacara Barong ini dimulai dengan membersihkan desa yang diramaikan dengan pawai. Makna dari Upacara Barong tak lain adalah untuk menghilangkan bala’ atau sial.
Selama pawai berlangsung, ada banyak kegiatan lainnya yang dijamin seru banget buat ditonton. Berbagai pertunjukan kesenian siap bikin hari jadi berkesan. Puncak ritual adalah “Sembur Uthik-Uthik” atau dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai sebar koin. Maknanya adalah untuk sedekah bagi seluruh warga Kemiren terutama terhadap anak-anak.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.