Tradisi unik di Papua – Setiap kali mendengar kata Mumi, mungkin bikin kamu jadi inget Mesir. Padahal, salah satu tradisi unik yang bisa kamu temukan di Papua adalah ketika masyarakat menjadikan kepala sukunya sebagai mumi. Mumi ini sangat unik karena berbeda dengan mumi biasanya yang sering dimasukkan di peti serta dibalut perban. Tapi, kalau mumi di Papua ini bikin kamu dijamin penasaran.
Jadi, masyarakat yang tinggal di Desa Aikima, tepatnya di Distrik Kulurulu yang ada di Kabupaten Jayawijaya, Papua punya mumi yang sudah diawetkan. Masyarakat disana sudah menjaga mumi tersebut karena usianya bahkan mencapai 300 tahun!
Jika mumi di Mesir dibalut kain perban dan diletakkan di sebuah peti, tradisi unik di Papua ini justru berbeda. Pasalnya, mumi tersebut justru tampak gelap, hitam dan bentuk tubuhnya tampak utuh tanpa kain perban.
Tradisi Unik di Papua: Siapakah Mumi Di Papua Ini?
Nah, mungkin kamu juga penasaran tentang siapa sih mumi yang ada di Papua ini? Tak lain adalah kepala suku besar. Kepala suku tersebut dikenal dengan nama Werupak Elosak. Semasa hidupnya menjadi kepala suku besar, Elosak dikenal sebagai sosok yang bijaksana dan sangat ramah. Itulah mengapa, masyarakat di desa tersebut kemudian mengawetkan jasadnya. Inilah cara masyarakat menghormati dan mengenang jasa Elosak sepanjang masa.
Tidak ada peti atau museum khusus yang didirikan sebagai cara untuk mengenang kebaikan Elosak. Warga punya cara unik sendiri yaitu dengan meletakkan mumi Papua ini di rumah Honai, kemudian rumah tersebut disakralkan.
Selain itu, ada beberapa mumi yang ada disana. Semuanya disakralkan dan juga dimuliakan. Masyarakat disana sangat meyakini bahwa mumi-mumi ini membawa keberkahan di desa. Walaupun warga masih sangat percaya dengan keberadaan Tuhan, namun beginilah tradisi unik di Papua yang mereka lakukan untuk menghormati jasa seorang kepala suku besar.
Tradisi Unik Ketika Jasad Kepala Suku Jadi Mumi
Ketika merubah jasad kepala suku menjadi mumi, masyarakat punya cara tersendiri. Jadi, posisi-posisi kepala suku besar tersebut nampak tidak terbujur kaku. Melainkan posisi tersebut dibuat dengan posisi duduk, sedangkan mulutnya tampak ternganga. Kedua tangan juga tampak diletakkan di kedua lutut. Tentu saja, pemandangan seperti ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.